Tips Sehat Biar Selalu Fit Selama Menjalankan Ibadah Puasa
Bulan puasa, bulan penuh berkah dan ampunan sudah di depan mata. Menjaga tubuh biar selalu sehat dan bugar ketika menjalankan puasa bulan puasa akan menawarkan kesempatan untuk meraih pahala sebanyak-banyaknya dan bila datang Hari Idul Fitri kita akan kembali suci dan terbebas dari segala dosa. Apalagi, puasa juga terbukti memberi manfaat yang baik bagi kesehatan.
Dengan berpuasa, organ tubuh diberi kesempatan beristirahat. Pada dikala organ beristirahat, sel dan jaringan tubuh melaksanakan regenerasi sehingga sel tubuh terus mengalami pembaharuan dan sel dalam jaringan tubuh yang terus mengalami pembaharuan menjadikan tubuh selalu segar dan bugar.
Namun, perubahan acara makan yang tiba-tiba pastinya akan menciptakan proses metabolisme tubuh juga berubah sehingga perlu pembiasaan di awal-awal bulan puasa. Normalnya, konsumsi masakan atau minuman menjadi bekal energi bagi tubuh selama kurang lebih lima hingga tujuh jam. Saat puasa konsumsi makan dan minum di kala sahur dipakai untuk bekal energi dan kebutuhan lain selama 16 jam.
Wajar saja apabila dikala menjalankan ibadah puasa, tubuh biasanya loyo, tidak bersemangat, dan wajah tampak kusut akhir kelelahan beraktivitas. Padahal, di bulan puasa acara kehidupan dan pekerjaan sehari-hari mustahil ditinggalkan. Karena itu, kita perlu upaya ekstra untuk menjaga tubuh tetap segar, fit, dan kuat sepanjang hari di bulan suci ini.
Menurut jago gizi dari Klinik Hang Lekiu Medical Center, dr Inayah Budiasti MS SpGK, biar tubuh tetap segar sepanjang berpuasa sehingga sanggup beraktivitas dengan lancar perlu diperhatikan pengaturan tumpuan makan yang sehat dikala sahur. Artinya, kita harus menentukan jenis dan proses pengolahan materi masakan yang baik bagi tubuh.
”Jangan makan gorengan atau yang berasa asam, pedas, dan masakan bersantan,” katanya.
Jenis masakan yang digoreng memerlukan proses pengolahan di usus yang lebih lama. Padahal, cairan di dalam tubuh sangat minim. Seperti diketahui, setiap masakan yang masuk mengalami metabolisme memakai cairan dalam tubuh.
Yang terjadi, lanjut dia, cairan tubuh semakin habis dan menciptakan tubuh lemas dan lesu. Memang, pada dikala berpuasa materi masakan penghasil energi utama ibarat karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, dan protein yang masuk ke tubuh kita tidak sebanyak hari biasa.
Jangan lupa selalu mengonsumsi masakan bergizi, baik pada dikala sahur maupun berbuka puasa. Walau sajian sederhana, yang harus diperhatikan ialah hidangan itu mengandung lima unsur gizi lengkap ibarat protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral. ”Yang dianjurkan ialah konsumsi sayur bayam, sup ayam, pokoknya yang berserat dan berkuah,” tandas Inayah.
Inayah mengungkapkan, masakan berserat yang banyak terdapat dalam sayur dan buah bisa menahan rasa lapar. Tubuh kita memerlukan waktu lebih usang untuk mencerna masakan yang banyak mengandung serat. ”Buah-buahan juga sebaiknya beraneka ragam, sekitar tiga hingga empat jenis,” terangnya.
Untuk porsinya, ujar dia, pilih yang sedang. Jangan hingga alasannya ialah takut kelaparan, pada dikala sahur Anda mengonsumsi masakan yang berlebihan. Yang harus diingat bukan jumlah takaran, tetapi proses pengolahan dan gizi masakan yang masuk ke dalam tubuh biar tubuh tetap fit sepanjang hari dikala puasa.
Selain memperbanyak masakan berserat dan masakan yang mengandung protein, kata Inayah, sebaiknya Anda juga menyediakan jenis masakan yang mengandung vitamin dan mineral serta masakan embel-embel biar tubuh tetap segar bugar sepanjang hari. Vitamin yang penting dikonsumsi setiap hari ialah vitamin A, B, dan C. Tapi bila Anda sudah makan buah berwarna kuning atau merah, sayur berwarna hijau tua, kacang-kacangan, maka tak perlu khawatir kekurangan vitamin tersebut.
Untuk mencegah kehilangan cairan tubuh tubuh di siang hari, Anda juga dianjurkan banyak minum air putih pada malam hari yang dimulai sehabis buka. Hal ini berkhasiat untuk mencukupi kebutuhan cairan pada tubuh alasannya ialah tubuh membutuhkan delapan gelas sehari. Apalagi, pada siang hari acara kita cenderung banyak mengeluarkan keringat baik, di ruangan terbuka maupun ber-AC.
Bagi penderita sakit lambung, masakan yang sebaiknya dihindari ialah ketan, mi, daging berlemak, ikan dan daging yang diawetkan, sayuran mentah, sayuran berserat, minuman yang mengandung soda, dan bumbu yang tajam (cuka, cabai, asam). Jenis masakan tersebut bisa menyebabkan gas yang besar lengan berkuasa meningkatkan produksi asam lambung.
Bagi mereka yang mempunyai berat tubuh melebihi ideal, sebaiknya selama berpuasa pun tetap menghindari masakan yang tinggi kolesterol, contohnya lemak hewan, margarin, mentega. Selain itu, sebaiknya Anda menghindari masakan yang manis-manis, ibarat dodol, sirup, cokelat, masakan ringan bagus tar, dan es krim. Selain lebih banyak mengonsumsi sayur, buah, dan daging tanpa lemak, pengolahan makanannya pun sebaiknya jangan digoreng.
Sementara mereka yang terlalu kurus, selama berpuasa sebaiknya menambah porsi susu dan menghindari masakan yang sulit dicerna, ibarat sayuran berserat berangasan (daun singkong, daun pepaya). Mereka yang berusia lanjut, aturlah tumpuan makan dikala berbuka puasa juga secara bertahap. Makanlah jumlah yang lebih sedikit, namun dilakukan beberapa kali.
Walaupun tubuh terasa loyo ketika berpuasa, Anda juga disarankan tidak malas berolahraga alasannya ialah dengan berolahraga tubuh menjadi lebih fit. Memang ketika puasa ada perubahan waktu, contohnya intensitas olahraga sebelum puasa dilakukan tiga hingga empat kali seminggu, tapi di bulan puasa cukup dengan dua hingga tiga kali.
Waktu yang paling baik untuk olahraga, yakni menjelang berbuka. Karena sesudah tubuh mengeluarkan keringat, tubuh kembali menerima asupan berupa minuman atau makanan. Bagi yang tidak terbiasa melaksanakan olahraga, pada tahap awal pembiasaan sebaiknya melaksanakan olahraga ringan, ibarat jalan kaki. Jangan terlalu memaksa untuk olahraga yang lebih berat, ibarat aerobik atau lari alasannya ialah kebugaran tidak bisa didapatkan secara instan. Akan lebih baik menambah porsi latihan secara bertahap.